Siapa Butuh Asuransi Jiwa?

Hampir setiap orang perlu memiliki asuransi jiwa, karena adanya dua risiko utama, yaitu meninggal lebih awal (risiko kematian) dan hidup terlalu lama.

Menurut Studi Barometer Asuransi 2015 oleh Life Happens dan kelompok riset industri asuransi LIMRA, 30 persen orang Amerika percaya mereka membutuhkan lebih banyak asuransi jiwa, dan 43 persen akan merasakan dampak keuangan dalam enam bulan jika penerima upah rumah tangga utama mereka meninggal. Tetapi 54 persen mengatakan tidak mungkin mereka akan membeli asuransi jiwa dalam tahun depan. Itu terlalu rumit. Itu terlalu mahal. Ada prioritas keuangan lainnya.

Kesalahpahaman sederhana tentang asuransi jiwa itu bisa merampas jutaan keamanan finansial jangka panjang.

Jika Amerika Serikat memiliki survei 54 persen yang tidak menginginkan asuransi jiwa, bagaimana dengan Indonesia? Dari tahun ke tahun, peminat asuransi jiwa terus bertambah. Ini bisa dilihat dari pendapatan industri asuransi jiwa yang terus mengalami peningkatan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri asuransi jiwa selama 2016 tumbuh 57,4 persen dari 2015. Artinya, makin banyak orang yang sadar akan pentingnya asuransi jiwa.

Asuransi jiwa adalah sebuah produk asuransi di mana pemilik polis memiliki kewajiban untuk membayar premi, baik bulanan maupun tahunan, dengan hak berupa uang pertanggungan di masa akhir asuransi atau ketika pemilik polis (tertanggung) meninggal.

Uang pertanggungan tersebut diberikan kepada ahli waris sesuai ketentuan di awal perjanjian.

Dengan sistem seperti ini, banyak yang tertarik dengan asuransi jiwa karena kepastian finansial di masa depan.


Siapa butuh asuransi jiwa?



1. Pencari nafkah


Asuransi jiwa bertujuan mengganti kerugian finansial ketika seseorang meninggal. Pada saat Anda meninggal, sumber pendapatan terputus, akibatnya keluarga yang tergantung pada Anda akan mengalami kesulitan keuangan.

Uang pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi jiwa dapat mengganti sumber penghasilan tersebut sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak perlu menderita.


2. Anak-Anak


Anak-anak tidak butuh asuransi jiwa karena tidak ada yang bergantung secara finansial pada mereka. Jika anak-anak meninggal tentu orang tua akan merasa sedih tetapi hal itu tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan keluarga.

Membeli asuransi jiwa yang tidak diperlukan hanya akan menghabiskan dana yang semestinya dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain.


3. Pemilik bisnis


Asuransi jiwa dapat digunakan untuk melunasi utang bisnis jika Anda meninggal, membantu ahli waris membayar pajak properti, atau mendanai perjanjian jual-beli. Dengan polis asuransi jiwa permanen, Anda dapat meminjam terhadap nilai tunai untuk menutupi pengeluaran bisnis. Anda bahkan dapat mendanai rencana pensiun untuk karyawan Anda dengan asuransi jiwa.


4. Orang tua yang tinggal di rumah


Dalam masa ekonomi yang sulit ini, menjadi lebih umum bagi kedua orang tua untuk bekerja. Namun masih ada banyak orang tua yang tinggal di rumah di luar sana, dan ketika Anda mempertimbangkan nilai layanan yang diberikan oleh orang tua yang tinggal di rumah, sangat mudah untuk melihat mengapa dia dapat memperoleh manfaat dari asuransi jiwa.


5. Orang Tua Tunggal


Sebagai orang tua tunggal maka Anda bertanggung jawab sebagai pencari nafkah utama. Asuransi jiwa dapat menjaga tujuan finansial jangka panjang untuk membesarkan anak agar tercukupi.


6. Jomblo tanpa anak


Apabila Anda single, tidak menanggung orang tua ataupun saudara, sementara Anda memiliki cukup aset untuk menutupi biaya pemakaman atau biaya lain pada saat meninggal, maka Anda tidak memerlukan asuransi jiwa.

Namun, jika Anda menjadi tulang punggung orang tua dan saudara atau memiliki hutang yang tidak ingin diwariskan pada mereka, maka pada kondisi ini asuransi jiwa diperlukan.

Memiliki asuransi jiwa dapat menjadi pertimbangan bagi mereka yang single tetapi berencana untuk menikah dalam waktu dekat.

Pada saat masih muda, sehat dan memiliki riwayat kesehatan keluarga yang baik adalah saat yang tepat untuk memiliki asuransi.

Semakin muda usia masuk asuransi maka semakin murah premi yang didapat. Pengajuan asuransi juga akan cepat disetujui karena sewaktu muda kesehatan masih prima.


7. Orangtua dari seorang anak berkebutuhan khusus


Asuransi jiwa permanen dapat memastikan anak Anda yang berkebutuhan khusus memiliki dukungan keuangan, tidak peduli kapan Anda meninggal.


8. Menikah dan Belum Memiliki Anak


Setelah menikah kepala keluarga bertanggung jawab terhadap pasangannya, termasuk juga untuk masalah keuangan. Menunggu membeli asuransi sampai memiliki anak akan menyebabkan premi yang harus Anda bayar menjadi lebih mahal.

Terlebih apabila Anda memiliki hutang-hutang yang masih perlu dilunasi, seperti cicilan rumah atau mobil, sementara aset yang ada jumlahnya sedikit. Anda tentu tidak ingin mewarisi hutang-hutang tersebut pada pasangan Anda ketika meninggal.


9. Menikah dan Memiliki Anak


Anda yang telah menikah dan memiliki anak maka perlu segera membeli asuransi jiwa. Asuransi ini diperlukan untuk menjaga standar hidup yang sama apabila pasangan Anda meninggal.

Selain itu, memiliki asuransi jiwa memberikan rasa aman dan menjamin tujuan finansial jangka panjang, seperti biaya pendidikan anak, dapat terpenuhi apabila Anda meninggal.


10. Individu dengan kekayaan bersih yang tinggi


Jika Anda memiliki kekayaan bersih yang tinggi, asuransi jiwa permanen dapat membantu ahli waris Anda menutupi pajak warisan.


11. Pekerjaan Beresiko Tinggi


Mereka yang disarankan untuk memiliki asuransi jiwa atau bahkan diwajibkan untuk memilikinya adalah mereka yang memiliki pekerjaan dengan resiko tinggi. Memang setiap pekerjaan memiliki resiko, namun untuk orang orang yang memiliki resiko pekerjaan yang rawan untuk terjadi kecelakaan sangat membutuhkan asuransi jiwa. Orang orang dengan pekerjaan tersebut biasanya merupakan tulang punggung keluarga yang pendapatannya sangat dibutuhkan oleh keluarganya. Oleh karena itulah, perlindungan asuransi jiwa sangat dianjurkan untuk dimiliki.

Beberapa pekerjaan yang dianggap membutuhkan asuransi jiwa seperti pekerja kontraktor, pekerja di pabrik, pekerja lapangan, pekerja yang banyak melakukan perjalanan antar kota atau bahkan antar negara, serta pekerjaan pekerjaan lainnya yang juga beresiko dapat menghilangkan jiwa seseorang.


12. Punya utang atau kredit jangka panjang


Ketika mendapat kredit pemilikan rumah (KPR), bank akan meminta Anda membayar premi asuransi jiwa. Tujuannya adalah supaya keluarga tidak perlu pusing melanjutkan cicilan ketika Anda meninggal. Sebab, cicilan bisa langsung dilunasi dengan uang pertanggungan.

Hal ini juga berlaku buat fasilitas kredit lainnya, misalnya kredit kendaraan bermotor atau kredit multiguna dengan tenor panjang. Banyak yang mengganggap remeh soal asuransi ini, bahkan mengeluh saat diminta bayar biaya asuransi.

Padahal asuransi penting buat kondisi finansial keluarga, meski kita tidak berharap dana ini cair. Saat memiliki utang besar dan tenor panjang, sebaiknya kita manfaatkan asuransi jiwa. Kita bisa cari layanan asuransi sendiri saat tidak ditawari oleh pemberi utang.


13. Ingin Meninggalkan Warisan


Salah satu tujuan dari menabung adalah sebagai persiapan kebutuhan yang mungkin ada di masa depan. Namun tidak sedikit mereka yang menabung atau berinvestasi dengan tujuan akan digunakan sebagai warisan bagi ahli waris mereka kelak. Tidak jarang orang memikirkan investasi jangka panjang yang menguntungkan sebagai warisan. Tak terkecuali dengan asuransi jiwa. Meskipun asuransi jiwa juga bermanfaat sebagai salah satu bentuk perlindungan di masa depan, namun asuransi jiwa juga bisa menjadi warisan untuk ahli warisnya kelak. Mereka memakai asuransi jiwa sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang.


6 Tanda Anda Tidak Perlu Asuransi Jiwa


Asuransi jiwa bukan sebuah produk perlindungan yang harus Anda miliki. Kebutuhan Anda untuk asuransi jiwa dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi finansial Anda saat ini.

Berikut adalah 6 tanda di mana Anda tidak memerlukan asuransi jiwa:


#1 Anda Memiliki Nilai Aset yang Memadai


Jika Anda telah memiliki aset yang memadai, maka dapat dikatakan bahwa ketika Anda meninggal dunia, finansial keluarga Anda aman.

Aset di sini dapat berupa investasi pada deposito, properti, saham, atau bahkan uang tunai. Memadai atau tidaknya bergantung pada kebutuhan keluarga Anda.

Idealnya, aset yang Anda miliki dapat menyokong biaya kehidupan keluarga Anda selama 1 tahun.

Walaupun Anda telah memiliki aset, Anda juga harus mempersiapkan surat warisan yang legal secara hukum agar aset Anda terbagi dengan rata untuk ahli waris yang sah.

Dengan aset yang mencukupi, Anda tidak membutuhkan asuransi jiwa.


#2 Anda Memiliki Aset Likuid yang Memadai


Sebuah aset dianggap likuid apabila dapat dengan mudah dan cepat dikonversikan menjadi uang tunai, misalnya logam mulia, obligasi, reksa dana, valuta asing (valas) dan lainnya. 

Mengapa Anda membutuhkan aset likuid yang cukup?

Alasannya adalah agar Anda dapat menggunakan aset tersebut untuk mendapatkan uang pada keadaan darurat.

Jika seseorang hanya memiliki aset berupa properti maka sewaktu-waktu ia membutuhkan uang tunai untuk biaya pengobatan, mungkin ia terpaksa menjual properti tersebut dengan harga rendah agar bisa dengan cepat mendapatkan uang.

Tentu hal tersebut akan merugikan finansial seseorang. Itulah mengapa aset likuid perlu sebagai pelindung finansial Anda.

Untuk itu, jika Anda tidak memiliki asuransi jiwa, sebaiknya Anda memiliki portofolio investasi dengan kombinasi aset likuid dan non likuid yang tepat.


#3 Anda Tidak Memiliki Tanggungan Anak-Anak


Tidak memiliki tanggungan anak bukan berarti Anda lepas tanggung jawab atas kebutuhan anak Anda.

Tidak memiliki tanggungan anak menunjukkan bahwa anak Anda telah tumbuh dewasa dan mandiri. Salah satu biaya terbesar untuk anak adalah biaya pendidikan.

Jika anak telah menyelesaikan pendidikan mereka, tentu mereka dapat membantu finansial keluarga dengan turut bekerja.

Selain itu, jika sesuatu terjadi pada Anda, anak-anak dapat tetap hidup dengan penghasilan yang mereka dapatkan.

Di sisi lain, kebanyakan produk asuransi jiwa hanya memberikan tanggungan kepada anak dengan usia maksimal 23 tahun. Maka, Anda tidak dapat memperoleh manfaat maksimal dari asuransi jiwa jika anak Anda telah mendekati usia tersebut.

Jika anak Anda sudah besar, maka Anda tidak perlu memiliki asuransi jiwa.

Jika Anda ingin mendapatkan manfaat maksimal dari asuransi jiwa, maka sebaiknya mulai dari usia anak masih dini, seperti 7-10 tahun, dan jangka waktu asuransi selama 15 tahun.


#4 Anda Tidak Lagi Memiliki Cicilan


Tentu Anda tidak ingin mewariskan utang kepada anak ketika Anda tiada.

Kondisi yang tidak mengharuskan Anda memiliki asuransi jiwa adalah kondisi di mana Anda tidak lagi memiliki utang.

Utang di sini beragam, mulai dari cicilan kredit rumah, kredit kendaraan, kartu kredit hingga utang lainnya.

Jika masih belum terbebas dari utang, maka sebaiknya Anda memiliki produk asuransi jiwa untuk melindungi finansial keluarga dari kerugian.

Sebaliknya, jika Anda telah bebas dari beban cicilan maka Anda tidak lagi memerlukan asuransi jiwa.


#5 Anda Memiliki Bisnis atau Usaha yang Dapat Diwariskan


Mewariskan bisnis atau usaha adalah untuk menggantikan penghasilan yang mampu Anda dapatkan.

Sama halnya dengan adanya aset, memiliki bisnis berarti memberikan keluarga sebuah cara mendapatkan uang. Cara ini menunjukkan bahwa uang tersebut tidak dapat diterima dengan instan.

Tentu, keuntungan di masa depan bergantung pada pengelolaan bisnis yang dilakukan oleh ahli waris Anda.

Untuk memudahkan proses pemberian bisnis, Anda harus mempersiapkan pengalihan kepemilikan bisnis serta syarat-syarat yang dibutuhkan di mata hukum untuk menghindari perselisihan.

Bukan berarti pegawai swasta atau pemerintah harus memiliki asuransi jiwa karena mereka tidak memiliki bisnis.

Selama beberapa poin di atas telah terpenuhi dan kebutuhan keluarga dapat tercukupkan dengan aset yang telah Anda miliki, maka Anda pun tidak membutuhkan asuransi jiwa.


#6 Anda Sudah Memiliki Jaminan Masa Pensiun Dari Tempat Kerja


Salah satu keuntungan bekerja sebagai pegawai kantoran adalah jaminan yang diberikan oleh tempat kerja, salah satunya jaminan masa pensiun.

Jaminan masa pensiun ini juga dapat memberikan perlindungan layaknya asuransi jiwa. Anda dapat mewariskan uang pertanggungan dari jaminan masa pensiun ke anak Anda.

Selain itu, Anda pun tidak perlu khawatir akan kebutuhan masa pensiun. Dengan adanya jaminan masa pensiun, Anda tidak lagi membutuhkan asuransi jiwa.

Ini tentu dengan asumsi dana pensiun itu akan cukup untuk mendukung gaya hidup Anda di masa pensiun. Jika kurang, Anda perlu asuransi jiwa sendiri.


Lindungi Diri Anda dengan atau Tanpa Asuransi Jiwa


Produk keuangan dan asuransi memiliki tujuan dasar untuk melindungi pemiliknya. Perlindungan finansial adalah tujuan utama dari produk tersebut.

Jika Anda memutuskan untuk tidak memiliki asuransi jiwa, berarti Anda harus memiliki perlindungan atas finansial Anda dengan cara lain, misalnya dengan kepemilikan aset, investasi dan lainnya.

Pikirkan baik-baik apakah Anda sudah memiliki cara lain tersebut, atau belum.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda termasuk orang yang perlu memiliki atau tidak perlu memiliki asuransi jiwa? 


Yang Penting tentang Asuransi


1. Pilihlah perusahaan asuransi tepercaya. Jangan cepat tergiur nama besar perusahaan, tapi perhatikan kesehatan perusahaan itu, misalnya dengan melihat laporan keuangannya di koran bisnis. Berbicara dengan mereka yang telah menjadi nasabah lama juga bisa membantu. Banding-bandingkan dengan cermat sebelum memutuskan

2. Saat membuka rekening, tanyakan secara mendalam cara-cara mengajukan klaim, kantor mana saja yang dapat menerima keluhan Anda, juga kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada polis Anda serta cara penyelesaiannya.

3. Simpanlah baik-baik polis asuransi asli, sama seperti Anda menyimpan surat-surat berharga lainya. Ini bukti penting atas kepemilikan rekening Anda di perusahaan asuransi itu.

4. Sebuah perusahaan asuransi jarang bisa bangkrut. Kalaupun bangkrut, biasanya aset dan rekening nasabahnya dialihkan ke perusahaan sejenis. Tapi, jika Anda kesulitan melacak perusahaan asuransi bermasalah, di mana polis Anda ada di dalamnya, hubungi bagian pengaduan Dewan Asuransi Indonesia (DAI). Jl. Majapahit 34 Blok V/29, Jakarta, telepon 021-3454387.

Asuransi jiwa dapat menawarkan ketenangan pikiran bagi orang-orang dari hampir segala usia dan situasi kehidupan. Faktor utama dari pembelian asuransi adalah kebutuhan yang disertai dengan kemampuan untuk membiayai asuransi tersebut. Kebutuhan Anda akan asuransi jiwa dapat disesuaikan dengan kemampuan serta kondisi finansial Anda saat ini.


Sumber : Berbagai Sumber

Komentar